Ketahui Radiasi Layar Hape dan TV, Bahaya Mana, Nonton TV atau Hape?

 


Jaman digital saat ini tenu tak sadar jika setiap aktivitas yang diakukan selalu melibatkan sarana teknologi, mulai dari tontonan di layar tv untuk dapat informasi hingga layar hape yang juga tak kalah menarik untuk mendelegasikan informasi hanya melalui tangan Anda. Lalu seperti apa radiasi layar hape dan tv, lebih bahaya mana diantara keduanya?

Dibandingkan dengan layar televisi, ternyata menyaksikan tampilan di smartphone lebih berbahaya, jika ada orang tua mengatakan bahwa menonton televisi terlalu dekat akan menyebabka ganguan pengelihatan maka ternyata itu tidak terbukti.

Mungkin Anda masih ingat jika pada tahun 1960-an, General Electric (GE) menjual beberapa perangkat TV berwarna dengan model baru yang memancarkan radiasi dalam jumlah berlebihan, sebanyak 100.000 kali lebih banyak daripada batas aman. Tetapi perlu diketahui bahwa produk yang telah ada dipasaran itu sudah ditarik kembali, artinya perjalanan waktu hingga saat ini sudah tak ada lagi layar televisi yang bisa memberikan dampak buruk untuk pengelihatan.

Yang bisa dipastikan adalah gangguan kesehatan bukan karena mata, tetapi lebih kepada pola kesehatan, mengapa demikian, karena dengan menonton televisi dalam waktu lama maka mata akan cenderung lelah, bukan rusak, dan itu akan mengakibtkan dampak untuk tubuh yang dipastikan tidak bergerak karena berlama-lama menonton televisi, kemudian waktu istrahat atau tidur menjadi berkurang. Hasilnya, kesehatan Anda terganggu karena perubahan pola istrahat semenjak berlama-lama menonton tv.

"Menonton TV dari dekat tidak akan menyebabkan kerusakan fisik pada mata. Namun, aktivitas tersebut tentu dapat menyebabkan mata menjadi tegang atau lelah, apalagi bila kamu duduk sangat dekat atau menonton dari posisi yang aneh, ujar Dr. Lee Duffner dari American Academy of Ophthalmology. 

Menurut Lee, untuk mengatasi ketegangan atau kelelahan mata akibat menonton televisi, Anda cukup mematikan TV dan beristirahat. Dengan tidur yang cukup, mata yang lelah akan segera kembali normal.

Hal senada juga dibenarkan oleh jurnalis situs web How Stuff Works, menurut dia, duduk dekat dengan TV mungkin tidak membuat anak mengalami rabun jauh. "Anak yang menonton TV terlalu dekat mungkin saja sudah mengidap rabun jauh tapi tidak terdiagnosis. Jadi, bila anak kamu terbiasa duduk terlalu dekat dengan TV demi kenyamanannya, sebaiknya coba periksakan matanya, ungkap kontributor web How Stuff Works Debra Ronca.

Perbandingan Radiasi Layar Hape dan TV

Dibandingkan menonton TV terlalu dekat, bermain gadget dinilai dapat memberikan dampak yang lebih berbahaya, khususnya untuk anak-anak. Artinya radiasi layar hape dan tv lebih tinggi pada hape. Ini disebabkan karena layanan interaktif yang lebih tinggi pada smartphone sehingga anak-anak cenerung lebih fokus dan jarak antara layar dengan mata sangat dekat.

Tak hanya itu, jenis kasitif layar yang dimiliki juga lebih tinggi pada layar ponsel ketimbang layar televisi meskipun memiliki teknologi yang sama. Itu alasannya mengapa pada layar memberikan fitur untuk meredupkan dan menaikkan tingkat kecerahan layar mengingta di luar ruang layar akan kalah dengan sinar matahari jika layar lebih redup.

Sayangnya, pengguna sering lupa untuk kembali menurunkan tingkat kecerahan saat berada di dalam ruang setelah sebelumnya menaikkan tingkat kecerahan saat ada di luar ruang. Nah, ini yang menyebabkan mata akan berdampak lebih pada radiasi layar yang dihasilkjan oleh hape.

Menggunakan tablet atau ponsel selama 30 menit saja sudah dapat mengacaukan jam tumbuh anak. Penggunaan alat elektronik tersebut dapat mengganggu melatonin, hormon yang memberi tahu kapan waktunya untuk tidur pada malam hari. 

Hal itu terjadi karena anak-anak terpapar sinar dari gadget pada jarak yang sangat dekat dengan mata mereka untuk jangka waktu yang lama. Sementara itu, TV tidak menimbulkan efek yang begitu drastis karena biasanya dilihat dari jarak yang lebih jauh dari gadget. Nah, baik mana, radiasi layar hape dan tv? Semoga bermanfaat.

Komentar